Jalan-Jalan Terus: Itinerary Korea Selatan (Seoul) 9 Hari 8 Malam

Hari Pertama: Sabtu, 21 April 2018

Seoul

Bermalam di Jegi-dong (via Airbnb)

Check In di Jegi-dong (via Airbnb)

Pesawat mendarat pukul 08:25 pagi waktu setempat. Setelah ngurusin ini itu (antri imigrasi, nunggu bagasi, beli T-money, ambil mobile pocket wi-fi), gw dan Mr Hamburger langsung naik subway ke Jegi-dong, tempat kita menginap selama di Seoul.

Nyampe Jegi-dong udah hampir jam 12 an. Kita naro koper, istirahat, touch up, mempersiapkan ransel, dan jalan-jalan di sekitar Jegi-dong untuk pengenalan medan dan cari makanan.

Yongma Abandoned Amusement Park

Selesai makan siang, kita langsung menuju Yongma Abandoned Amusement Park. Dikenal juga dengan nama Yongma Land, subway paling deket adalah Mangu Station. Karena ga ada public transport yang langsung berhenti di depan park, kamu harus berjalan kaki 10-15 menit (jalannya agak menanjak) atau naek taksi.

Well, namanya juga abandoned, jadi semua permainannya ga ada yang berfungsi. Tapi masuknya tetep harus bayar, KRW 5.000 / orang. Lah terus, buat apa kita ke sini? Eerr.. kita ke sini cuma buat foto-foto aja. Kalo kalian bukan photo junkie, skip tempat ini.

Kalo mau foto-foto di sini, ga perlu malu pake kostum aneh-aneh. Kamu ga akan aneh sendirian kok. Pas gw ke sana, banyak cosplayer dan pasangan-pasangan lagi pre-wedding photo.

Baca Juga: Jalan-Jalan Terus: Yongma Abandoned Amusement Park

Hasil foto-foto gw dan Mr Hamburger di Yong Ma Abandoned Amusement Park bisa dilihat di SINI.

Cheonggyecheon Stream

Malemnya, kita ke Cheonggyecheon StreamCheonggyecheon Stream ini mirip Clarke Quay Singapore tapi lebih sepi. Entah sepi karena kita dateng udah telat atau gimana, yang jelas langit udah gelap, dan ga banyak orang. Padahal weekend.

Di samping-samping sungai, ada restoran-restoran gitu, yang juga ga begitu rame. Di sini kita ga lama, cuma jalan menyusuri sungai terus pulang. Udah capek dan ngantuk berat, ditambah 2-3 hari terakhir kurang tidur terus.


Hari Kedua: Minggu, 22 April 2018

Seoul

Bermalam di Jegi-dong (via Airbnb)

Gyeongbokgung Palace dan Bukchon Hanok Village

Jam 10 pagi, kita udah milih-milih Hanbok. Hari ini, kita sign up Hanbok photography tour. Jadi kita sewa hanbok, dan kita bakalan diajak jalan-jalan ke Gyeongbokgung Palace dan Bukchon Hanok Village sama photographer yang juga merangkap jadi tour guide. Kedua tempat ini letaknya berdekatan, cukup jalan kaki 10-15 menit saja.

Total durasi tour-nya 3 jam. Menurut gw, ini udah lebih dari cukup. Dalam waktu 3 jam ini, gw udah keliling palace dan hanok village, ditambah lagi gw dapet 380 foto lebih dan semuanya bagus!!

Informasi lengkap tentang Hanbok photography tour gw, bisa dibaca di SINI.

Baca Juga: Jalan-Jalan Terus: Hanbok Photo Shoot Tour

Changdeokgung Palace

Setelah foto, gw makan siang di deket Anguk station dan jalan kaki menuju Changdeokgung Palace. Jaraknya ga jauh, sekitar 15-20 menit.

Changdeokgung Palace dan Gyeongbokgung Palace sekilas keliatan sama. Changdeokgung Palace lebih kecil dan lebih sepi. Hanya saja, Changdeokgung Palace ada secret garden-nya, yang kata orang-orang bagus tapi kata gw biasa aja. Huwon Secret Garden namanya.

Huwon Secret Garden
Huwon Secret Garden

Untuk masuk ke Huwon Secret Garden ga bisa sembarangan, ada jadwalnya, dan harus ikut guided tour yang disediakan oleh mereka. Durasi tour-nya 90 menit.

Gw ke Korea bukan pas peak season, jadi gw bisa beli tiket Huwon Secret Garden-nya langsung di counter. Kalo kamu ke sana peak season, sebaiknya booking tiket online supaya ga kehabisan.

Tiket masuk ke Changdeokgung Palace KRW 3.000, tapi kalo mau sekalian ke Huwon Secret Garden, kamu harus bayar extra KRW 5.000.

Gw di Changdeokgung Palace agak lama karena hujan. Jadi sambil menunggu hujan (yang ternyata sampe malem ga berhenti-berhenti), gw minum teh sambil duduk-duduk di cafe. Teh-teh Korea enak lho, ada banyak macemnya juga.

Insadong

Sampe jam 5 sore, hujan tetep belum berhenti juga, malah makin deres. Bahkan menurut ramalan cuaca, hujan akan lebih deras lagi beberapa jam kemudian, dan baru akan berhenti besok malam.

Tapi tenang, semua itu ga mengurungkan niat gw ke Insadong. Toh, hujan cuma air doank, bukan hujan batu. Hahaha.

Sampe Insadong, seperti yang diramalkan, hujan makin deres. Anginnya juga makin kencang. Insadong, yang harusnya rame (menurut gambar di Google), malah sepi kaya kuburan. Suasana gelap, mencekam, toko-toko di pinggiran banyak yang tutup. Di tengah hujan yang dingin, kita memutuskan untuk pulang aja.


Hari Ketiga: Senin, 23 April 2018

Seoul

Bermalam di Jegi-dong (via Airbnb)

Teddy Bear Museum (Teseum) – Seoul

Tempat ini recommended banget, bener-bener lucu dan beyond my expectation. Awalnya, gw pikir cuma museum kecil yang punya banyak teddy bear pajangan, tapi ternyata lebih dari itu.

Detail lengkapnya bisa dibaca di SINI.

Baca Juga: Jalan-Jalan Terus: Teddy Bear Museum (Teseum) Seoul

Abis dari museum, kita jalan-jalan di sekitar sana dan makan siang, kemudian melanjutkan perjalanan ke Gangnam (masih di tengah hujan).

Gangnam

Anyway, kita di Gangnam ada janji ketemu sama orang, dan ga sempat jalan ke mana-mana.

Nonton Jump Show di Myungbo Art Hall

Show ini juga sangat recommended banget. Lucu dan sangat menghibur. Genre nya action komedi. Semua pemainnya jago-jago, (kayanya) udah sabuk hitam karate.

Kalo kalian ke Korea bukan peak season, gw saranin beli tiket yang paling murah aja (yang S-seat). Pas gw ke sana ga penuh, jadi semua penonton ngumpul jadi satu dan duduk di tengah.


Hari Keempat: Selasa, 24 April 2018

Seoul

Bermalam di Jegi-dong (via Airbnb)

Panmunjeom

Seharusnya hari ini gw ke Panmunjeom, atau yang biasa dikenal dengan Joint Security Area (JSA), yang letaknya di kawasan demilitarized zone (DMZ). Oke-oke, bahasa mudahnya: Daerah perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Sayangnya, tour di-cancel (uang dikembalikan) karena dipake untuk konferensi guna mempersiapkan kedatangan Kim Jong Un tanggal 27 April 2018.

Ga masalah lah, gw rela karena peristiwa ini merupakan suatu peristiwa bersejarah. Semoga suatu saat Korsel dan Korut ini bisa berdamai.

Myeong-dong

Di tempat inilah, duit gw paling cepat habis. Bukan, bukan buat shopping sendiri, tapi buat belanja kosmetik titipan orang. Eerr… ya ada juga sih, yang buat diri sendiri.

Selain belanja kosmetik, gw juga mampir ke Cat Cafe. Cat Playground namanya. Kucingnya banyak, ada sekitar 35 ekor, dan semua lucu-lucu. Kalo suka kucing, ini salah satu tempat yang harus banget dikunjungin. Informasi selengkapnya bisa dibaca di SINI.

Baca Juga: Jalan-Jalan Terus: Cat Cafe di Myeongdong

Lotte Mart Seoul

Letaknya deket banget dari Myeong-dong, cukup naik bus 5-10 menit udah nyampe (kalo ga macet).

Di dalem Lotte Mart juga ada kosmetik, dan terkadang harganya lebih murah dari Myeong-dong. Ada yang lebih murah sedikit, ada yang sampe setengahnya. Kalo kalian kebanyakan waktu, sebelum beli, silakan cek dulu harga-harga di kedua tempat ini. Dan… jangan lupa liat expiry date-nya.

Lotte Mart ini supermarket besar, biasanya tujuan orang-orang ke sini untuk beli aneka snack buat souvenir. Di sini, gantian si Mr Hamburger yang kalap. Hampir tiap 5 menit, ada satu barang baru di keranjang belanjaan gw. Sampe-sampe gw mewanti-wanti dia supaya cepet keluar dari tempat ini sebelum duitnya abis.

Enaknya, Lotte Mart ga pelit ngasih sampel. Dari snack, mie instant, aneka teh, sampe buah pun ada sampelnya. Gw dan Mr Hamburger pun kenyang setelah 3x muterin mall. Lumayan lah, hemat duit ga perlu makan malam. Hihihi.


Hari Kelima: Rabu, 25 April 2018

Seoul

Bermalam di Jegi-dong (via Airbnb)

Pre-wedding Photoshoot

Dari pagi sampe siang jam 3 an, kita ga jalan-jalan karena kita udah engaged sama agen lokal buat pre-wedding photoshoot.

Buat yang penasaran dengan siapa agennya, gimana prosesnya, recommended ga, dan segala perintilannya, bisa baca post gw di SINI.

Untuk yang cuma kepo mau liat hasil fotonya, bisa langsung cek di SINI.

Itaewon

Di area inisuasananya sedikit berbeda dengan di tempat-tempat lain yang gw kunjungin. Gyeongnidan-gil banyak bule, banyak restoran western, night club, dan cafe-bar ala western. Pokoknya beda banget sama yang di daerah Myeong-dong atau Dongdaemun sana.

Kenapa gitu? Karena saat perang Korea tahun 1953 dulu, tempat ini merupakan markas tentara Amerika. Sampai sekarangpun, masih banyak bule-bule yang jatuh cinta sama Seoul dan tinggal di kawasan ini. Makanya jangan heran kalo kawasan ini lebih kerasa western-nya daripada Korea-nya.

Niatnya sih nyari graffiti buat foto-foto, tapi ternyata graffiti-nya udah pada dihapusin. Termasuk graffiti yang terkenal ini juga sudah di cat abu-abu:

Kenapa diapusin? Karena graffiti-graffiti tersebut mengundang turis. Turisnya berisik. Orang-orang yang tinggal di sana jadi ga suka. Akhirnya dihapus semua sama warga lokal.

Sedikit kecewa, kita akhirnya cuma jalan-jalan, makan malem, daaann nyobain bingsu, korean dessert yang terkenal.


Hari Keenam: Kamis, 26 April 2018

Seoul – Nami Island – Seoul

Bermalam di Jegi-dong (via Airbnb)

Kita hari ini ikut tour lagi, seharian penuh. Kenapa ikut tour, emang ga bisa jalan sendiri? Oh bisa. Tapi gw memang pilih ikut tour supaya hemat waktu. Objek wisata yang akan gw kunjungin hari ini, letaknya udah di luar kota, agak jauh dari Seoul. Berdasarkan perhitungan gw, kalo jalan sendiri naik transportasi umum, gw ga akan sempat mengunjungi keempat objek wisata yang gw mau (belom ditambah kalo nyasar).

Jadi untuk menghemat waktu, gw memutuskan untuk ikut tour. Berikut itinerary tour-nya:

The Garden of Morning Calm

Pagi jam 9.45, gw dan rombongan tour lainnya udah tiba di The Garden of Morning Calm.

Tempat ini super recommended. Garden-nya bener-bener indaaaahhhhhh. Gw dan Mr Hamburger yang bukan pencinta tanaman aja jatuh cinta lho, sama tempat ini. Apalagi kalo kamu pencinta pohon dan bunga-bungaan, bisa-bisa kamu nginep di sini.

Garden ini dibuat oleh Professor Han Sang-kyung dan dibuka pada 11 Mei 1996. Garden ini juga sering dijadikan lokasi shooting drama korea, salah satunya “Love in the Moonlight“.

Sayangnya, kita cuma dikasih waktu 1 jam buat explore. Menurut gw sih, kurang lama, minimal 1,5 jam lah. Memang 1 jam sempat buat explore semua, tapi ga sempat kalo mau foto-foto narsis.

Nami Island

Ini nih, menu utama tour ini. Karena menu utama, makanya di Nami Island, kita dikasih waktu cukup lama: 3 jam. Buat gw sih cukup pas. Gw sempat makan siang, foto-foto, dan keliling-keliling Nami naek sepeda.

Sorry to say, kalo kalian bukan pencinta drama korea (lebih spesifiknya, Winter Sonata), Nami Island ga recommended. Nuansanya nuansa pedesaan, wajar donk kalo gw berharap pemandangannya indah atau suasana yang damai. Tapi kenyataannya ga begitu. Pemandangannya biasa banget (ga ada apa-apa malah, kecuali kalo musim sakura atau musim gugur) dan terlalu banyak orang.

Gangchon Rail Park

Di sini, gw naek rail bike. Modelnya kaya sepeda, tapi jalannya di rel, kaya rel kereta api. Satu rail bike ada yang berdua, ada yang berempat. Karena ini udah satu paket sama tour-nya, gw ga tau harganya berapa per bike.

Petite France

Destinasi penutup adalah Petite France, lokasi shooting drama korea ‘My Love From the Star‘. Tempat ini kecil, isinya cuma rumah-rumah dengan desain Perancis, serta perabotan-perabotan yang (katanya) antik.

Ga banyak yang bisa dilakukan di tempat ini. Cuma foto-foto dan nonton show. Pemandangan dan bagunannya pun menurut gw biasa aja, ga recommended. Selain itu, entah cuma perasaan atau gimana, ada satu ruangan yang gw rasa ‘dingin’, kaya ada ‘sesuatu’ di sana. Adakah pembaca yang pernah ke sana dan merasa seperti ini juga?

Moga-moga sih, itu cuma perasaan gw doank.


Hari Ketujuh: Jumat, 27 April 2018

Seoul

Bermalam di Jegi-dong (via Airbnb)

Namsangol Hanok Village

Jam 10 pagi, kita udah sampe di Namsangol Hanok Village. Selama 2 jam, kita jalan-jalan liat rumah-rumah tradisional Korea dan taman-taman. Bagusan mana sama Bukchon Hanok VillageMenurut gw sih ga bisa dibandingkan, karena feel-nya juga beda.

Raccoon cafe

Lokasinya di lantai 4 ABC Mart building, deket banget dari pintu keluar Hongdae University (subway line 2), exit 9.

Saat gw ke sana, ada 6 rakun dan 3 anjing. Dalam bayangan gw, rakun itu bulunya halus, kaya anjing atau kucing. Ternyata gw salah, mereka bulunya kasar. Walaupun ga bisa diem dan ga begitu attach sama stranger, gerak-gerik mereka lucuuu.

Informasi lebih lengkapnya, bisa baca postingan gw yang sebelumnya di SINI.

Baca Juga: Jalan-Jalan Terus: Raccoon Cafe

Abis dari Racoon Cafe, kita jalan-jalan dulu cari makanan. Karena deket universitas, daerah ini lumayan happening. Toko-toko baju, sepatu, oleh-oleh, dan kosmetik berjejeran di pinggir jalan. Dan… ada satu lorong isinya orang jualan makanan dan street food. Langsung kalap deh kita. Hehe…

Trick Eye Museum + Ice Museum + Love Museum

Semua museum ini (Ice Museum, Trick Eye Museum, dan Love Museum) terletak dalam 1 gedung, cuma beda lantai doank. Areanya pun sangat dekat dengan Racoon Cafe. Tinggal jalan kaki 5-10 menit (mungkin lebih kalo mampir shopping dan beli snack), sampai deh.

Museum pertama yang kita datangi adalah Ice Museum. Suhu di dalam Ice Museum ini -4 derajat Celcius. Museumnya kecil, 10-15 menit juga selesai. Selesai meng-explore, sekaligus selesai karena kedinginan.

Baca Juga: Jalan-Jalan Terus: Ice Museum dan Trickeye Museum Seoul

Selanjutnya, masih di lantai yang sama, Trick Eye Museum. Di Trick Eye Museum agak lama, karena objeknya cukup banyak dan kita hobi foto-foto.

Begitu selesai, kita langsung naik tangga menuju Love Museum. Museum ini khusus dewasa ya 🙂

Baca Juga: Jalan-Jalan Terus: Love Museum Seoul

Untuk informasi (dan foto-foto narsis gw) lebih detail tentang Ice Museum dan Trick Eye Museum bisa baca di SINI. Sedangkan untuk Love Museum, bisa dibaca di SINI.

Malamnya, gw makan street food lagi dan jalan-jalan di sekitar sana sampe puas.


Hari Kedelapan: Sabtu, 28 April 2018

Seoul

Bermalam di Jegi-dong (via Airbnb)

Korean Folk Village

Letaknya di kota Yongin. Perjalanan dari Seoul ke Korean Folk Village memakan waktu kira-kira 2 – 2,5 jam. Makanya kita jam 8 udah jalan, biar sampe sana ga siang-siang banget. *padahal kalo orang lain mah jam 7 udah jalan xD*

Menurut gw, yang paling menarik di sini adalah show-nya. Show yang paling bikin shock adalah pesta pernikahan adat korea. Kenapa shock? Karena ini ternyata bukan sekedar show, tapi pesta pernikahan asli, yang memang boleh ditonton publik. Bener-bener ada buku tamunya, keluarga dan saudara-saudara dari pihak groom dan bride, dan tentu saja, mempelainya.

Show lain yang ga kalah seru adalah Acrobatics on a Tightrope, Farmer’s Music and Dance, dan Equestrian Feats. Kita nonton semuanya dan semuanya bagguuusss! Tempat ini super recommended!! 

Kita berpetualang di desa Korea ini sekitar 5 jam. Tapi 5 jam ini berasa kurang. Pengennya stay lebih lama karena belom explore semua (keenakan nonton show), tapi apa daya waktu terbatas.

Jam 4 sore, kita harus balik lagi ke Seoul lagi, menuju ke destinasi terakhir kita di Korea Selatan kali ini.

Namsan Seoul Tower

Untuk ke sini, paling gampang naek bus. Mereka membatasi kendaraan-kendaraan yang naik, makanya cuma bus tertentu yang bisa nanjak sampe ke deket pintu masuknya: Namsan Circular Shuttle Bus No. 02, No. 03, dan No. 05.

Ada beberapa objek yang kita kunjungin di tempat ini:

  1. Hello Kitty Island Museum
  2. Ssentoy Museum
  3. Seoul Tower Observatory
  4. Bridge of Love

Ga disangka-sangka,  favorit gw justru Hello Kitty Island Museum. Padahal gw bukan penggemar Hello Kitty lho. Gw penggemar tower, penggemar pemandangan dari ketinggian. Tapi ternyata,  Seoul Tower Observatory-nya justru menduduki urutan terakhir di list gw. Ah sudahlah, mungkin ekspektasi tower gw ketinggian.

Untuk tulisan tentang Hello Kitty Island Museum, sudah pernah gw bahas di SINI ya.

Ssentoy Museum kurang begitu menarik, cuma lumayan lah, apalagi kalo kamu suka figurin-figurin mainan. Dari yang imut-imut kaya ikan Nemo, Mike si mata satu di Monster Inc, sampe superheros yang keren juga ada.

Seoul Tower Observatory… ya average, not much to expect. Cuma kalo udah ke Seoul, apalagi udah sampe ke Seoul Plaza situ, at least disempat-sempatin ke Observatory-nya lah ya.

Bridge of Love itu gratis. Di atas ada, di bawah juga ada (katanya sih ekspansi baru karena yang di atas udah kepenuhan). Untuk pasangan yang mau masang gembok di bridge of love, gw saranin bawa gembok sendiri. Gembok di sini harganya luar biasa.

 


Hari Kesembilan: Minggu, 29 April 2018

Home

Pesawat jam 2 siang. Bandaranya lumayan jauh dari kota. Jadi ga bisa kemana-mana lagi sebelumnya.

Sampai jumpa di lagi, South Korea.

Baca Juga: Korea Selatan (Seoul) – Rincian Biaya


PS: Buat yang belum punya akun Airbnb, bisa join dengan referensi gw dengan meng-klik link INI dan register. Dengan link itu, kamu akan mendapat kredit SGD 45 yang bisa kamu gunakan untuk stay pertamamu! Lumayan, kan!

***

Link unit Airbnb yang gw sewa: https://www.airbnb.com.sg/rooms/17406767.

Kamarnya berukuran sedang, lumayan bersih. Lokasinya 7 menit jalan kaki dari Jegi-dong subway station, 2 menit jalan kaki ke tempat pemberhentian bus ke Dongdaemun, Myeongdong, dan sekitarnya.

Subscribe
Notify of
9 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
2 years ago

mudah mudahan tahun depan udah bisa liburan ke korea. karna masih mahasiswa jadi ngumpulin duitnya pas pasan 😀 . untuk budget kira kira habis berapa ya ka?

Chandra
5 years ago

Hi SisStefanie
mau tanya mengenai stasiun subway dari bandara incheon ke stasiun Seoul
sampai disana apakah setelah sampai ditujuan, ada eskalator / lift
utk naik keatas?
Tks.Regards.Chandra

chandra
Reply to  Po Stefanie Andrianta
5 years ago

Hi Sis Stefanie
Tks yah Utk Informasi nya
Salam sukses
Chandra

Chandra
5 years ago

Hi Sis
Apa kabar ? sy Chandra , mau tanya mengenai jenis kartu tranportasi yang hemat
dan murah selama kita keliling seoul ?
Tks .Regards.Chandra

Chandra
Reply to  Po Stefanie Andrianta
5 years ago

Hi sis
Thanks utk info nya
Regards.Chandra