Gw dari dulu pengen ke Halong Bay. Udah 2 kali direncanakan tapi selalu gagal. Aneh, ya? Padahal deket, masih sama-sama ASEAN, tapi justru keduluan sama destinasi yang jauh kaya Iceland dan New Zealand.
- Beberapa tahun lalu udah hampiiirrr mau ke sana sama keluarga, tapi ga jadi gara-gara ada isu Zika virus. Mama gw paranoid, semua dibatalin, padahal… di Singapura (gw tinggal di Singapura) juga udah ada beberapa kasus Zika.
- Beberapa bulan lalu mau ke sana juga sama temen-temen, eh ga jadi juga karena satu hamil dan satunya masih pemulihan pasca operasi.
Pergi beramai-ramai itu emang susah nyari waktu dan momennya. Akhirnya gw memutuskan pergi berdua aja sama Mr Hamburger. Keputusannya mendadak: H-3 minggu. Belom punya itinerary, tetep nekad beli tiket.
Eeehh beli tiketnya kalap! Tujuan awalnya cuma mau ke Halong Bay aja, ujung-ujungya mampir-mampir ke negara tetangga dulu:
- Singapore (gw stay di Singapore) – Hanoi (Vietnam)
- Hanoi (Vietnam) – Siem Reap (Kamboja)
- Siem Reap (Kamboja) – Phnom Penh (Kamboja)
- Phnom Penh – Singapore
Tapi di postingan kali ini, gw hanya akan membahas akan membahas bagian Vietnamnya saja. Untuk Kamboja, akan gw bahas di postingan lainnya 🙂
Hari 1: Kamis, 28 November 2019
Singapore – Hanoi
Bermalam di Hanoi’s Old Quarter (Airbnb)
Airport and Hanoi’s Old Quarter
Sampe bandara udah sore. Abis beli SIM Card buat Internet-an (Internet is live! :P), kita langsung naik mobil ke tempat penginapan. Kita booking airport transfer dari Klook, lebih murah daripada rate taksi normal. Pas kita sampe, sopirnya udah nungguin di tempat yang dijanjikan.
PS: Khusus buat kalian yang belum punya akun Klook, dapatkan voucher diskon sekitar 45 ribu rupiah ketika mendaftar dengan link INI.
Airport transfer: https://www.klook.com/en-SG/activity/19880-private-airport-transfers-hanoi/
Gw menginap di Hanoi’s Old Quarter, 1 jam dari bandara. Kenapa Hanoi’s Old Quarter? Karena Halong Bay cruise-nya cuma menyediakan layanan anter jemput dari dan ke Hanoi’s Old Quarter.
Daerah Hanoi’s Old Quarter berantakan, beberapa lokasi terlihat agak kumuh, rame kendaraan seliweran, zebra cross ga kepake, nyebrang jalan pun susah-susah gampang.
Tips
Follow this tips at your own risk!sesatnyebrang jalan dari gw: Kalo takut, nyebranglah sambil merem. Motor dan mobil di sana udah terlatih menghindari orang nyebrang jalan di mana pun. Ga akan ketabrak kok. Mereka ga akan khusus berhenti nungguin kamu selesai nyebrang walaupun kamu nyebrangnya di zebra cross.
Malam pertama, gw ga cuma makan malam terus langsung istirahat, ga sempat ngapa-ngapain. Saat itu, gw agak ilfeel sama lingkungannya. Eeehh… setelah gw balik dari Halong Bay dan berjalan-jalan untuk mengenal Hanoi’s Old Quarter lebih dekat, ternyata daerah ini lively dan gw sukaaa!
Hari 2: Jumat, 29 November 2019
Halong Bay – Sung Sot Cave – Titop Island
Bermalam di tengah laut (Halong Bay Cozy Bay Cruise)
Menuju Halong Bay
Jam 7.45 pagi udah stand-by di depan tempat penginapan, nunggu mini van yang akan menjemput gw ke Halong Bay. Ada 19 orang dalam grup gw waktu itu, proses jemput menjemput baru selesai pukul 8.30 an.
By the way, gw pake Cozy Bay cruise, booking via TripAdvisor. Cruise-nya ga gede-gede banget, ukuran standar untuk di Halong Bay lah. Punya motion sickness? Tos dulu! Hihihi. Gw awalnya takut juga, tapi jangan khawatir! Lautnya tenang banget, kapalnya jalan pelan-pelan, ga berasa goyang sama sekali!
Perjalanan dari Hanoi makan waktu kira-kira 4 jam. Di tengah perjalanan, bus berhenti satu kali dan semua diberi waktu 30 menit untuk toilet break dan lihat-lihat souvenir.
Halong Bay
Kita sampe Halong Bay jam 1 an, nungguin cruise-nya siap, terus langsung naek. Cruise-nya 3 deck (lantai):
- Deck 1: kamar tidur
- Deck 2: kamar tidur dan ruang makan
- Deck 3: tempat duduk-duduk.
Totalnya ada 11 kamar, gw dapet kamar di deck 2.
Begitu sampe, kita semua dikumpulkan di deck 2 untuk briefing. Selagi briefing, kita dikasih welcome drink, lalu diteruskan dengan makan siang, dan pembagian kamar. Cruise kali ini ada 19 peserta, sisanya mix antara bule (Kanada, Jerman, Belgia, Australia) dan Asian (Jepang, Singapura, China, India).
Meja makannya cuma ada 4, jadi masing-masing meja 4-5 orang. Gw dapet sisaan, jadi berempat dengan Mr Hamburger, dan 2 orang lain dari China: Satu cowok muda seumuran gw; satunya papanya si cowok ini, bapak-bapak sepantaran papa gw).
Si cowok dan papanya ga begitu bisa bahasa Inggris dan sepertinya tidak tertarik untuk berinteraksi dengan siapapun. Kebayang kan, gimana fun-nya meja kita *sarkastik mode*? Meja kita sunyi senyap sementara meja bule-bule lain happening banget -.-. Untuk makanannya sendiri, porsinya oke, menunya bervariasi, tapi menurut gw rasanya so so.
Setelah makan, kita diberi waktu bersantai sampe jam 3 sore. Gw tidur-tiduran di deck 3, sambil menikmati indahnya Halong Bay. It was really magical!!
Sung Sot Cave
Jam 3 sore, kapal sampe di Sung Sot Cave. Kita dikasih waktu 1 jam buat eksplorasi dan foto-foto di gua. Sung Sot ini artinya surprise atau amazing (luar biasa). Konon katanya, gua ini ditemukan karena mereka ngikutin segerombol monyet yang berlari ke arah sini. Dan begitu mereka masuk… SURPRISE, THIS IS AMAZING!
Pas diceritain gitu, gw bertanya-tanya dalam hati, di mana letak ke-amazing-annya? Tapi begitu gw naik atas dan masuk ke dalam gw… INI BENER-BENER AMAZING! Guanya guedeeeeee dan cantik! Gw yang udah explore beberapa gua terkenal di New Zealand aja masih terkagum-kagum masuk sini.
Ti Top Island
Destinasi selanjutnya adalah Ti Top Island. Atraksi utamanya adalah berenang / main pasir di pantai (pantainya kecil banget tapi) dan melihat pemandangan dari atas pagoda.
Kita cuma dikasih waktu 45-50 menit, tapi cukup banget untuk naek ke atas pagoda dan turun lagi. Gw ga rekomen anak-anak atau orang tua naik ke atas karena tangganya agak serem. Pijakannya kecil, cukup curam, tinggi, dan ga seluruhnya ber-railing (pegangan). Turunnnya pun harus hati-hati, kalo hujan, batu-batunya agak licin. Tapi kalo kuat mengalahkan 400+ anak tangga, pemandangan yang keren banget adalah hadiahnya.
Sunset Party, Cooking Class, dan Dinner
Kecapekan naik turun tangga, kita kembali ke cruise dan mandi. Jam 6 sore, semua kumpul lagi di deck 3 untuk sunset party dan cooking class! Sunset tentunya hoki-hokian ya, dan tentu saja kita salah satu yang tidak hoki. Kita pun minum wine sambil memandang… kegelapan. Hahahaha.
Dibilang cooking class juga sepertinya tidak tepat, karena semua bahan-bahannya sudah dimasak. Kita cuma perlu ngambilin bahannya, ditaro di atas rice paper, terus digulung, ibarat bikin springroll (ya memang ini Vietnamese springroll sih hehehe).
Setelah makan springroll buatan sendiri, kita langsung turun ke deck 2 buat makan malam! Menunya mirip-mirip sama yang tadi siang. Teman semejanya sama, gw dan Mr Hamburger pun makan malam dalam kesunyian.
Bule-bule menghabiskan malam dengan main kartu dan minum-minum, ada juga yang mancing cumi-cumi di deck bawah. Untuk mancing cumi, slotnya terbatas, jadi harus gantian. Si tour guide beberapa kali nawarin kita untuk karaoke, sayangnya ga ada yang berani maju untuk nyanyi. Gw dan Mr Hamburger ngapain? Main puzzle! Kita asian banget kan? Hihihi.
Hari 3: Sabtu, 30 November 2019
Halong Bay – Hanoi
Bermalam di Hanoi’s Old Quarter (Airbnb)
Pearl Farm dan Kayak
Menu makan pagi agak berbeda dari makan siang dan makan malam kemaren. Kali ini model buffet di hotel gitu. Ada mie, telor, bacon, teh, susu, dan buah.
Aktivitas di hari kedua lebih sedikit dan lebih santai. Setelah breakfast, kita diajak ke Pearl Farm yang terletak di tengah laut. Setiap rombongan akan di-briefing oleh guide profesional mengenai bagaimana ternak mutiara dilakukan. Di akhir tour, ada toko mutiara, sapa tau ada yang mau belanja.
Penyewaan kayak ini tempatnya jadi satu sama Pearl Farm. Keliatannya, rombongan gw ga ada yang tertarik belanja mutiara. Saat selesai tour, mereka semua udah bergerombol di tempat antrian main kayak. Semua langsung sumringah saat tour guide kita dateng, menyuruh kita pake life jacket, dan mengatur agar semuanya kebagian kayak.
Tiga puluh menit main kayak di tengah laut di Halong Bay ini berasa magical banget!!! Sayangnya, gw ga punya remote control yang bisa mem-pause supaya moment ini supaya last forever. Satu-satunya yang bisa gw lakukan adalah mengambil gambar sebagus mungkin.
Kita bawa tongkat selfie, tapi hasilnya ga seperti yang gw pengen. Gw maunya kayak kita semuanya keliatan, tentu dengan formasi Halong Bay di background. Mr Hamburger komplen:
MANA BISAAA?! TONGKATNYA GA CUKUP PANJAANNGG.
Uuh..
Mata gw mulai liat kiri kanan, nyari mangsa eh maksudnya orang yang bisa dimintain tolong. Eeehh, kebetulan ada 2 orang cowok persis di sebelah kayak kita. Langsung aja kita tawarin mau difotoin enggak. Pasti mereka mau doonnkk, sapa yang ga mau mengabadikan momen magical kaya gini? Tapi nanti gantian, ya. Hehehehe.
Mereka pun ngasih smartphone-nya ke gw. Kita langsung mengayuh kayak kita ke posisi masing-masing. Cekrek. Cekrek. Cekrek. (Sebenernya gw nyekrek lebih dari 3x, cuma kalo gw tulis cekrek sampe satu alinea sendiri, nanti yang baca komplen :P). Intinya, gw mengambil beberapa foto dari beberapa angle. Terus gw tinggalin, lumayan HP-nya dia Iphone lho kita gantian. Dan beginilah hasilnyaaaaa:
Setelah mandi dan makan siang, tibalah saat kita harus mengucapkan selamat tinggal pada cruise kita.
Halong Bay – Hanoi
Kita jalan dari Halong Bay sekitar jam 12:30 siang, sampe ke penginapan kita di Hanoi’s Old Quarter jam 04:30 sore.Di tengah perjalanan, van berhenti 1 kali selama 30 menit di sebuah souvenir shop untuk toilet break.
Tempat menginap gw udah beda, tapi asalkan di daerah Hanoi’s Old Quarter, tetep dianterin kok 🙂
Hanoi’s Old Quarter
Malamnya, kita kuliner dan jalan-jalan di sekitar Hanoi’s Old Quarter. Di sekitar danau, jalanan ditutup sehingga kendaraan ga boleh masuk (padahal jalan besar lho). Di sepanjang jalan, gw liat anak kecil sampe dewasa pada berkumpul dan bermain. Ada yang main sepak bola, main bulutangkis, kereta-keretaan, pingpong (ada beberapa meja pingpong di pinggir danau), mewarnai gambar, mobil-mobilan, sampe main catur!
Mereka berinteraksi satu sama lain, jarang banget gw liat ada yang nunduk mainan handphone. Sepertinya… mereka masih hidup di tahun 2000. Ah… so nostalgic! Inilah momen yang bikin gw jadi suka sama Hanoi’s Old Quarter.
Water Puppet Show
Selain jalan-jalan dan kuliner, kita juga menyempatkan diri nonton Water Puppet Show. Kisah-kisah yang diangkat adalah cerita rakyat Vietnam, walaupun sebenernya gw ga begitu ngerti secara keseluruhan karena gw ga beli audio guide bahasa Inggris. Tapi bisa ditebak kok, secara ini show-nya kaya show anak-anak. Hahahaha.
Hari 4: Minggu, 01 Desember 2019
Hanoi – Siem Reap
Bermalam di Siem Reap (Airbnb)
Train Street
Pagi-pagi sebelum check-out, kita sempatin pergi ke salah satu lokasi yang sudah cukup populer di Instagram: Train Street, Hanoi!
Kawasan ini sebenernya sudah tidak dibuka untuk umum karena alasan keselamatan. Ada gardu penutup, pelang ‘Dilarang Masuk’, dan sekuriti. Hanya orang lokal atau orang yang tinggal di kawasan ini lah yang boleh mondar-mandir.
Karena banyak rel kereta api di sekitar sini, kita sempat bingung apa kita berada di tempat yang benar. Menurut Google Map sih, tempatnya bener di sini. Tapi kenapa ada gardu penutup dengan pelang ‘Dilarang Masuk’? Kita mondar-mandir sambil cari spot yang terbuka untuk umum. Eehh tiba-tiba gw liat ada orang masuk ke sana, kita langsung ikutan masuk doonnkk :P.
Sambil nungguin kereta lewat, gw sarapan di salah satu kafe ikonik di sana. Pas lagi makan, si empunya kafe ‘curhat’ mengenai peraturan yang menurut dia merugikan usaha kafenya ini.
“Gara-gara turis dilarang masuk, bisnis kafe gw jadi anjlok. No tourist, no business,” katanya.
Dari situ, gw baru nyadar kalo ada sekuriti di depan yang melarang turis-turis memasuki area ini. Tapi kata Mr Hamburger sih, pas kita masuk, sekuritinya lagi ga ada XD.
Gw bukan pencinta kopi, tapi ke Vietnam belom lengkap rasanya kalo belom nyobain kopi Vietnam. Si empunya kafe merekomendasikan kita White Coffee dan Coconut Coffee. Awalnya gw ragu apa gw bakal suka. Pas nyoba, eh ternyata coconut coffee-nya enak banget!
Gara-gara liat tampang gw sumringah, si empunya kafe pun merekomendasikan kopi lain: Egg Coffee. Bikinnya pake madu, kopi, dan telor mentah yang dikocok sampe creamy. Telornya jadi ga mentah karena dicampur sama kopi mendidih. Enak sih rasanya, ga kecium / berasa amis telor. Tapi setelah creamy-nya abis, pahit kopinya berasa banget.
Shopping
Selain terkenal akan kopinya, Vietnam juga terkenal akan harga barang-barang yang murah meriaahh! Kita beli winter jacket merk yang terkenal jutaan dengan hanya 300 ribu, sepatu Adidas / Nike / dan brand lainnya juga sekitar 200-300 ribuan. Entah asli atau palsu. Mereka bilang sih asli, karena banyak perusahaan fashion buka pabrik di Vietnam. Pas kita beli winter jacket itu, mereka sampe nunjukin hologram-nya segala. Gw sendiri begitu peduli merk, yang penting harga oke, model keren, dipake bagus dan nyaman, gw beli.
Mr Hamburger pun kalap, pagi-pagi dia udah muter ke beberapa toko sepatu, nyari sepatu putih. Setelah dapet, kita langsung beberes dan check out.
Hanoi City
Ga langsung ke bandara karena flight kita sore jam 4:30. Kita masih sempat main-main ke One Pillar Pagoda dan Ho Chi Minh Mouseloum yang letaknya di tengah kota, sebelum say bye bye to Hanoi!
***
PS: Buat yang belum punya akun Airbnb, bisa join dengan referensi gw dengan meng-klik link INI dan register. Dengan link itu, kamu akan mendapat kredit SGD 45 yang bisa kamu gunakan untuk stay pertamamu! Lumayan, kan!
Berikut link Airbnb yang gw sewa di Vietnam. Keduanya berdekatan, sama-sama di Hanoi’s Old Quarter area. Dari segi harga juga mirip, tapi gw lebih suka tempat yang hari ketiga meski toiletnya harus share sama kamar tetangga.
Hari Pertama: https://www.airbnb.com/rooms/32955274
Hari Ketiga: https://www.airbnb.com/rooms/33478413
itu jalur kereta di tengah permukiman menarik bgt,, sayang bgt skrg gak boleh lagi yaaa,, kasian juga pedagang2nya banyak merugi.. harusnya tetep dibuka aja kaya dulu, hanya saja dibatasi gitu yang masuk. sayang bgt..
-Traveler Paruh Waktu