Sebelumnya: Pregnancy Journey: 08 Prenatal Visit (35 Minggu) โ Skrining GBS
Hasil skrining Group B Streptococcus (GBS) negatif, artinya tidak ditemukan bakteri GBS di badan gw. Kalo hasilnya positif gimana? Kalo positif, sang ibu akan diberi antibiotik melalui infus secepatnya setelah persalinan dimulai atau setelah air ketuban pecah.
Checkup kali ini cepet dan hasilnya oke. Posisi bayi sudah bagus, plasenta oke, detak jantung pun oke. Menurut hasil USG, berat bayi udah di atas 2,5 kg, sudah termasuk ke dalam kategori berat badan normal. Tergolong kecil memang, dokter menyarankan makan banyak protein seperti daging-dagingan untuk menambah berat badan bayi.
Bayi dinyatakan mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) atau bahasa Inggrisnya Low Birth Weight (LBW) jika pada saat lahir, beratnya kurang dari 2,5 kg. Berat badan normal bayi yaitu 2,5 kg – 4,5 kg. Rata-rata bayi bule beratnya 3,5 kg, sedangkan rata-rata bayi Asia beratnya 3,26 kg. Bayi dengan BBLR memiliki resiko kematian lebih tinggi karena ada kemungkinan masalah kesehatan, masalah genetik, atau masalah di plasenta.
Sebagian besar bayi yang lahir sebelum usia kandungan 37 minggu atau bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg, harus masuk ke NICU untuk penanganan lebih lanjut. Namun demikian, jangan terlalu stres jika bayi berukuran kecil. Bayi berukuran kecil bisa sehat-sehat saja, kok, mungkin memang papa mamanya berbadan kecil!
Pernah denger istilah bayi prematur? Gw mau ngomongin suatu hal yang penting karena beberapa temen gw di Indonesia disarankan dokter untuk operasi caesar pada usia kandungan 37 minggu. ‘Kalo mau caesar, jangan tunggu sakit kontraksi,’ alasannya.
Dulu, bayi dinyatakan preterm (premature) jika bayi lahir sebelum usia kandungan 37 minggu. Bayi dinyatakan term jika lahir di usia kandungan antara 37 sampai 42 minggu.
Pada tahun 2012, The American College of Obstetricians and Gynecologists and the Society for Maternal Fetal Medicine meredefinisi istilah term dengan lebih spesifik:
- Early term: usia kandungan 37 minggu sampai 38 minggu 6 hari.
- Full term: usia kandungan 39 minggu sampai 40 minggu 6 hari.
- Late term: usia kandungan 41 minggu sampai 41 minggu 6 hari.
- Post term: usia kandungan di atas 42 minggu.
Meski usia kandungan di atas 37 minggu sudah tergolong term, bayi sebaiknya tidak dikeluarkan sebelum usia kandungan 39 minggu tanpa alasan yang valid. Waktu dua minggu lebih lama di dalam rahim ini berharga sekali untuk kesehatan dan perkembangan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir pada usia kandungan 37 minggu lebih beresiko terkena komplikasi (pernapasan, pencernaan, dan kontrol suhu tubuh yang kurang baik), dibanding bayi yang lahir pada usia kandungan 39 minggu ke atas. Bayi yang lahir pada usia kandungan 37 minggu juga lebih rentan masuk NICU, mengalami infeksi, dan punya kemampuan belajar yang kurang.
Oleh karena itu, dokter kandungan sebaiknya TIDAK menjadwalkan induksi atau persalinan caesar sebelum usia kandungan 39 minggu (full term), tanpa alasan yang valid. Sebagai pasien pun, kalo memang ga ada masalah kesehatan, janganlah mau dijadwalkan caesar pada usia kandungan 37 minggu.
Selanjutnya: Pregnancy Journey: 10 Prenatal Visit (38 Minggu) โ Bayi Mungil