Brain Vs. Heart: Kenapa Kita Berbeda?

Brain, aku bosan.

Brain sedang sibuk-sibuknya memperhatikan lirik lagu bahasa Mandarin. Mengingat-ingat hurufnya, goresannya, dan pelafalannya. Sesekali, Brain mencoba menerka-nerka artinya. Sementara beberapa orang di sekeliling sedang sibuk sendiri. Ada yang bernyanyi, memilih lagu, ngobrol, makan, minum bir, ada pula yang sibuk sama handphone-nya sendiri.

 

Heart: (Lebih kencang) “BRAIINNN, AKU BOSAN!!”

Brain: “Uhm…” (Ngeliat Heart) “Terus?”

Heart: “Aku mau keluar dari ruangan ini.”

Brain: “Tapi di luar ga ada apa-apa.”

Heart: “Daripada di sini… Aku ga suka…”

Read more “Brain Vs. Heart: Kenapa Kita Berbeda?”

Brain VS. Heart: Menstruasi

Heart: Braaiiinnn, aku menstruasi lagi.

Brain: Noted.

Heart: Uuh, susah ya jadi cewek, tiap bulan harus menstruasi. Buat apaan sih, harus menstruasi segala?

Brain: Itu karena sel telur tidak dibuahi dikeluarkan bersamaan dengan lapisan dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah.

Heart: (Kesal) Aduh, Brain. Itu aku tahu. Kamu ga perlu jelasin, aku juga ngertiiii. Read more “Brain VS. Heart: Menstruasi”

Brain VS. Heart: PMS

Heart: Brain, aku pengen nangis.

Brain: Hah? Memang ada kejadian apa?

Heart: Mpel kabur, ga balik lagi. Jangan-jangan dia udah mati.

Brain: Ya ampun, Heart. Itu kejadian udah lama banget. Kita udah moved on. He is in a better place now.

Heart: Kalo adekku kuliah lagi di US sana, kita jadi makin jauh, makin jarang ketemu. Kalo aku kangen gimana?

Brain: Teknologi kan, sudah maju. Kita bisa online call atau video call. Lagian bagus donk, kalo dia diterima di sana, masa depannya cerah. Kita harusnya ikut senang.

Heart: Tapi kan, aku kangen. (Meneteskan air mata) Huhuhu.

Read more “Brain VS. Heart: PMS”

Brain VS. Heart: Kurang Peka

Heart lagi ga mood makan. Bosan dengan makanan yang itu-itu mulu, alasannya. Di sekitar kantor ga ada makanan yang enak dan murah, tambahnya lagi. Jadilah Brain yang harus memikirkan jawaban dari million-dollar question hari itu: makan apa siang ini?

 

Brain: Uuh, enaknya belok kiri atau belok kanan, ya?

Heart: Terserah. Makan formalitas aja, biar ga sakit.

 

Brain berpikir keras, sementara Heart lagi asik main Pokemon Go. Brain melangkah begitu cepat sampai hampir saja menabrak seorang bapak-bapak tua yang mengayunkan tangan tiba-tiba. Brain melihatnya sekilas, rambutnya sudah beruban, berdiri di tepi jalan dengan bantuan sebuah tongkat.

 

Brain: (Berbicara sendiri) Chicken briyani antri panjang, nasi padang pasti udah abis jam segini.

Heart: BrainRead more “Brain VS. Heart: Kurang Peka”

Brain VS. Heart: Brain, Si Tukang Marah

Ini pertama kalinya aku menulis blog sendirian, tanpa campur tangan Brain. Brain lagi istirahat. Capek, begitu katanya. Walaupun aku udah berusaha ngasih clue supaya dia mau update blog, kaya begini…
Heart: Udah lama kita ga update blog, ya.
Brain: Iya.
Heart: Kapan ya terakhir kita update?
Brain: Ga tau.
Heart: Ga ada rencana di-update deket-deket ini, Brain?
Brain: Enggak.
Heart: Kalo para pembaca nungguin gimana?
Brain: Ga gimana-gimana.
 
Basa-basiku gagal. Uuh… Brain emang ga pernah bisa baca clue. Akhirnya aku memutuskan untuk bilang to the point.

Read more “Brain VS. Heart: Brain, Si Tukang Marah”