Halo semuanyaaa….
Saat kalian baca postingan ini, Alive Museum Singapore udah tutup… untuk selamanya :P.
Enggak, gw ga telat nge-post. Mau gimana lagi, gw juga datengnya pas tanggal 29 Mei 2017, sehari sebelum museum ini tutup untuk selamanya. Itupun karena didiskon 50%, kalo ga diskon, belum tentu gw dateng. HAHAHA.
Tapi ga apa-apa, gw tetep post di sini. Buat kenang-kenangan sama buat komparasi sama Alive Museum yang di Ancol – Jakarta.
***
Alive Museum berasal dari Seoul, Korea Selatan. Di dalamnya terdapat lukisan-lukisan dan objek-objek yang penuh ilusi, unik, dan imajinatif. Tempat ini sangat kids-friendly, juga cocok untuk dikunjungi beramai-ramai.
Rasanya, ga perlu lah gw ngomongin lokasi dan harga tiket lagi, toh objek wisatanya sudah tutup. Maka daripada gw ngoceh panjang lebar, langsung aja nih gw kasih foto-fotonya. Here you go!
Anyway, kalo udah terlanjur dateng ke Singapore dan pengen banget dateng ke tempat yang penuh ilusi mata begini, bisa ke Trick Eye Museum (TEM) Singapore di Sentosa. Konsepnya mirip dengan Alive Museum, tapi dari review orang-orang, TEM lebih bagus, lebih bervariasi, dan lebih cerah warnanya. Apalagi mereka baru saja mengintegrasikan lukisan-lukisan mereka dengan teknologi Augmented Reality (AR), yang bisa membuat lukisan bergerak dan terasa makin hidup. Gw sendiri sih belum pernah ke sana, nunggu ada diskon dulu. Hihihi.
***
Tips untuk yang mau ke tempat serupa:
- Jangan dateng sendirian, nanti ga ada yang bisa fotoin. Ajak teman-temanmu yang suka foto juga.
- Pake baju yang nyaman. Kalo bisa jangan pake rok atau dress supaya lebih bebas bergaya.
- Bawa kamera yang bagus.
- Jangan malu-malu bergaya dan berekspresi. Semakin
lebayanti mainstream, semakin bagus. - Hindari peak hour.