Jalan-Jalan Terus: Italy – Pisa

Masih di Italy, setelah dari Roma dan Vatican, gw menuju ke kota Pisa, kira-kira 3 jam dari Roma. Apalagi yang dilihat kalo bukan Menara miring Pisa.

Sebelum ke Pisa, gw mampir ke restoran lokal khas Italy. Porsinya besaaaaarrr.

  • Menu pembuka: spageti 1 piring besar dan pizza tomato (kira-kira ukuran medium terus dibagi buat 4 orang)
  • Menu utama: Steak ayam / daging sapi / daging babi.
  • Menu penutup: Vanilla Ice cream.
  • Minum: Red Wine sama air putih.

By the way, ini red wine paling enak yang pernah gw minum. Rasanya masih lokal dan bener-bener mantep, ga komersil kaya yang dijual di toko-toko *kaya keseringan minum aja*. Sampe-sampe pada minta bawa pulang ditaro di botol minum kosong.

Perlu diketahui, makan di Eropa sama makan di Indonesia itu culture-nya beda. Di Eropa, makan dan makanan itu seni. Makan harus dinikmati, ga boleh buru-buru. Jadi kalo spageti gw ga abis-abis, pelayannya juga ga akan nyajiin makanan selanjutnya, kecuali kalo gw ngomong: ‘Sorry, I’m done.’

Terus jangan heran juga kalo tiba-tiba pelayan ato mungkin yang punya restoran nanyain gini:

“Kok makanannya ga diabisin? Rasanya ga enak, ya?”

atau yang lebih aneh lagi, bisa jadi ada yang ngomel-ngomel kalo makannya dikasih sambel sendiri (biasa lah, tipikal orang Indo, sambel sachet-an dibawa ke mana-mana) ato cabe rawit. Menurut mereka, itu merusak ‘seni’ dan ‘citra rasa’ makanan.

Walaupun sebagian besar dari mereka udah ngerti, kok, gimana kalo orang Asia makan :).

Balik lagi ke soal Pisa, pada tahu menara miring Pisa, kan? Itu lho yang miring-miring *iyalah, secara namanya menara miring*. Miringnya menara Pisa bukanlah unsur kesengajaan. Awalnya, menara ini berdiri vertikal, namun karena fondasinya ga kuat, jadi miring, deh. Kemiringannya mencapai hampir 5 meter. Tapi, justru karena kemiringannya inilah kota ini jadi terkenal.

Menurut para peramal, kalo menara ini sampai ambruk, Italy pun akan ‘ambruk’. Terlepas dari bener atau tidak nya, para ahli konstruksi sebisa mungkin berusaha menahan Pisa supaya ga tambah miring lagi. Terlebih lagi, banyak yang begitu peduli ingin ‘meluruskan’ Pisa, seperti para turis-turis asing yang berfoto dengan gaya sok-sokan dorong Pisa *termasuk gw juga*. Bahkan para tokoh-tokoh terkenal seperti Popeye, Simpson, dan Snoopy pun turut peduli. Ga percaya? Liat aja gambar kaos-kaos di toko-toko souvenir sekeliling Pisa =P. Lucu-lucu dan kreatif, lho. Gw ga beli sih, jadi ga bisa share gambarnya di sini, soalnya harga kaosnya lebih tinggi dari menaranya, hehe…

Selain baju-bajunya yang lucu dan kreatif, banyak juga souvenir Pinokio. Masih inget Pinokio, kan? Itu lho, boneka kayu hidup, yang idungnya jadi panjang kalo berkata bohong. Nah, cerita Pinokio itu berasal dari kota ini.

Mungkin ada yang penasaran, ngapain gw di menara Pisa? Hmm, berhubung gw orangnya suka ngemil, jadi menara Pisa nya gw incipin dikit :D. Berikut fotonya:

Lumayan sedap, sampe bikin lidah gw kering soalnya anginnya kenceng. Well, silakan ketawa…

Di sekeliling menara Pisa, tidak banyak yang bisa dilihat selain anjing-anjing (inilah enaknya jadi anjing bule, diajakin jalan-jalan ke Pisa), gereja, kios-kios souvenir, dan rerumputan luas.

Di rerumputan, banyak bule-bule berjemur, foto-foto, lari-lari, guling-guling di rumput, loncat-loncat, bahkan maen bola *ck ck ck, persiapannya oke amet tuh…*

Seharian ini cuma maen di sekitar Pisa doank. Maklum, letak Pisa agak terpencil dan lumayan jauh dari Roma. Kalo menara ini ga miring, pasti ga ada yang tau Pisa itu di mana. Sampai di hotel udah jam 8 malem.

Berhubung gw cape dan ngantuk, jadi segini aja dulu deh ceritanya, ga bisa panjang-panjang. Gw lagi sibuk-sibuknya menata ulang kerjaan kantor yang udah amat sangat berantakan gara-gara ditinggal 2 minggu.

Buonanotte 🙂

Share this!
Subscribe
Notify of
1 Comment
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
12 years ago

astagaaa jadi ini ke eropa nya 2 minggu? -____-
eh eh buananotte apaan? kapan2 kalo keluar lagi diposting yaaa 😀
*mupeng *pengen keluar juga*