Jalan-Jalan Terus: Osaka
Hari Pertama – Hari Keempat: Tokyo
Hari Kelima – Hari Keenam: Disneyland dan DisneySea
Hari Ketujuh: Kinkaku-ji, Arashiyama, Higashiyama, Gion
Hari Kedelapan: Fushimi Inari Shrine, Nara Deer Park, Kobe Harborland
Perjalanan gw di Nara dan Kobe bisa dibaca di postingan gw sebelumnya, Jalan-Jalan Terus: Nara dan Kobe.
Hari Kesembilan: Osaka Castle, Namba Walk, Dotonburi, Shinsaibashi, Umeda Sky Building
Pagi pertama di Osaka diawali dengan berjalan kaki menuju Osaka Castle. Kebetulan, penginapan gw memang deket dari Osaka Castle, cukup dengan berjalan cepat 30 menit.
(Gw tau, pasti bakalan ada yang protes: “ITU NAMANYA JAUH, STEF! APALAGI LO KALO JALAN CEPET BANGET GITU”. Satu saran gw buat yang protes: Jalan pagi itu sehat! Hihihihi…)
Begitu gw nyampe di Osaka Castle, ternyata gw harus mengitari Osaka Castle Park yang cukup besar. Tapi, berhubung lagi musim sakura, tamannya jadi keliatan keren, makanya gw ga protes walaupun sebelumnya gw udah jalan 30 menit.
Tiket masuk ke Osaka Castle Museum harganya ¥600. Kalo beli satu paket sama tiket Osaka Museum of History (Exhibition), harganya jadi ¥900. Gw ga tau Osaka Museum of History itu bagus atau ga. Gw ga ke sana, gw bukan pencinta sejarah. Kalo Osaka Castle Museum nya sendiri, menurut gw sih biasa aja. Gw lebih suka sama tamannya. Hihihi.
Pas awal masuk ke Osaka Castle Museum, kita udah diarahkan ke elevator buat menuju ke lantai yang paling atas. Abis itu bebas untuk turun sendiri pake tangga. Gw inget ada 1-2 lantai yang ga boleh difoto, tapi gw ga begitu inget tepatnya lantai berapa. Yang jelas, museum itu isinya barang-barang peninggalan dan sejarah terbentuknya Osaka Castle.
Sekilas cerita, Osaka Castle generasi pertama dibangun pada tahun 1583. Pembangunan memakan waktu 15 tahun tersetbut dimulai oleh Hideyoshi Toyotomi, salah seorang samurai yang kemudian menjadi pemimpin Jepang setelah Oda Nobunaga tutup usia. Pada saat itu, Osaka Castle merupakan pusat pemerintahan, dan Hideyoshi Toyotomi sendiri, tidak tinggal di sini.









Setelah makan siang di Osaka Castle Park, gw melanjutkan perjalanan ke Namba-Dotonbori-Shinsaibashi. Ketiga tempat tersebut letaknya berdekat-dekatan.
Namba Walk disebut juga underground mall atau mall bawah tanah. Terletak di tengah-tengah Nippombashi dan Namba subway station. Di sana terdapat aneka restoran, kafe, dan tentunya barang-barang fashion! Menurut gw, barang-barang di sini harganya lumayan terjangkau. Bahkan sebagian makanannya lebih murah sedikit dibandingkan Dotonburi.
Shinsaibashi merupakan lorong panjang yang menyajikan berbagai macam toko-toko pakaian, street food, restoran, dan arcade game. Ya, khususnya arcade game, karena gw ngeliat arcade game center hampir setiap sepuluh meter.
Pastikan perut kosong kalo mau ke Dotonbori, karena Dotonbori ini merupakan Osaka Culinary Landmark. Sepanjang jalan, gw melihat beraneka ragam makanan, dari street food, sampai restoran yang menjual Wagyu Beef atau puffer fish pun, ada di sini.
Sebenernya gw kurang tahu apa yang memisahkan Shinsaibashi dan Dotonbori, karena kedua tempat ini terlihat mirip. Gw cuma inget berkeliling-keliling di Shinsaibashi, dan tiba-tiba gw udah sampai di Dotonbori.





Gw menghabiskan beberapa jam di tiga tempat tersebut, makanin sushi, takoyaki (sampe pesen lagi saking rakusnya), dan berbagai makanan lain yang gw ga inget namanya. Gw baru inget kalo makanan-makanan tersebut belum gw foto, saking kalapnya. Duh!
Sorenya, sesudah hari gelap (memang sengaja nunggu agak gelap), gw ke Umeda Sky Building, destinasi favorit gw di Osaka, yang gw yakin pencinta ketinggian juga pasti suka. Memang tingginya hanya 173 m, bukan gedung tertinggi di Osaka, apalagi di dunia. Tapi satu hal yang gw suka, saat gw di ketinggian itu, gw bisa melihat dengan lepas. Ga ada kaca kotor atau kawat yang mengganggu pemandangan gw.
Yang tertarik, Umeda Sky Building dapat dijangkau dengan berjalan kaki selama 10-15 menit dari Osaka and Umeda stations.



***
Sebenernya, pengen banget stay lebih lama dan main-main di Universal Studio Japan (USJ). Katanya sih, jauh lebih besar dari Singapore dan yang penting: ada theme Harry Potter-nya!
Untuk yang tertarik ke USJ, bisa beli tiket di online platform seperti Voyagin. Lebih murah daripada di counter dan yang penting: reliable!
Postingan ini merupakan akhir dari ulasan gw jalan-jalan di Jepang. Untuk yang malas membaca terlalu detail, bisa juga membaca summary jalan-jalan gw ke Jepang di SINI.
Next, ada saran enaknya ke mana?