Pas prenatal visit gw yang ke 7, gw diberi tahu kalo episiotomi (gunting vagina untuk memperbesar jalan lahir) sudah tidak lagi umum dilakukan lagi. Riset menunjukkan bahwa robeknya vagina secara natural lebih baik dibanding episiotomi, karena resiko infeksi dan terjadinya pendarahan lebih rendah, serta penyembuhan yang lebih cepat.
Baca Juga: Pregnancy Journey: 07 Prenatal Visit (32 Minggu) – No Episiotomy
Episiotomi hanya dilakukan kalo dokter merasa perlu saja, seperti misalnya:
- Bayi dalam bahaya dan harus dikeluarkan secepat mungkin (detak jantung menurun, dan lainnya).
- Bayi besar.
- Dokter perlu ruangan ekstra untuk membantu persalinan, seperti melahirkan dengan bantuan forceps atau vakum.
- Area perineum yang kaku, sehingga dinilai lebih aman kalo digunting dengan rapi daripada nanti robeknya tidak beraturan.
Nah, untuk mengurangi resiko robeknya vagina saat melahirkan, dokter gw merekomendasikan:
- Pijat perineum.
- Epi-No — kata dokter ini lebih efektif. Dia bahkan punya alatnya dan mendemonstrasikan cara pakenya ke gw.
Keduanya hanya boleh dilakukan setelah usia kehamilan 35 minggu.
Dari kedua opsi itu, gw memilih melakukan opsi nomer 2.
By the way, ini post bukan sponsor lho, ya. Gw cuma review pengalaman gw aja, ga di-endorse sama pihak mana pun.
Apa itu Epi-No?
EPIsiotomy – NO.
Alat ini diciptakan oleh Dr Wilhelm Horkel, seorang ob-gyn asal Jerman, untuk mengurangi resiko vagina robek saat melahirkan. Untuk cerita lebih detail bagaimana dia menemukan idenya, bisa dibaca di SINI.
Gunanya Apa?
Epi-No dapat membantu:
- Menguatkan otot lantai pelvis — latihan kegel, boleh dilakukan saat awal kehamilan sekali pun.
- Melenturkan perineum agar elastis — hanya boleh dilakukan setelah usia kehamilan 36 minggu atau atas persetujuan dokter kandungan.
- Mengurangi resiko vagina robek.
- Membantu menguatkan otot lantai pelvis setelah melahirkan — digunakan 4-6 minggu setelah melahirkan.
- Membantu menyiapkan mental ibu hamil.
Bentuknya Gimana, Sih?
- Balon yang terbuat dari silikon.
- Pompa.
- Layar indikasi tekanan.
- Katup pelepas tekanan.
- Selang plastik.
Cara Pakenya Gimana?
Epi-No ini mempunyai fungsi ganda:
1. Fungsi pertama untuk latihan kegel menguatkan otot lantai pelvis saat hamil dan 4-6 minggu setelah melahirkan. Fungsi kedua adalah untuk melenturkan perineum.
2. Fungsi kedua ini hanya boleh dilakukan oleh ibu yang kehamilannya normal, SETELAH 36 MINGGU atau setelah mendapat lampu hijau dari dokter kandungan. TIDAK SEMUA ORANG BOLEH MELAKUKAN INI PAKE EPI-NO!
Gw ga ngelakuin latihan kegel pake Epi-No, jadi gw bahas cara pake untuk fungsi yang kedua aja, ya.
Meski teorinya hanya boleh dipake setelah 36-37 minggu ke atas, dokter kandungan gw nyuruh gw latihan Epi-No pada usia kandungan 35 minggu ke atas, sehari 2 kali, dengan durasi 10-20 menit setiap sesinya. Cara pakainya adalah sebagai berikut:
- Bersihkan balon Epi-No dengan alkohol swab.
- Setelah kering, lumuri balon dengan lubrikan yang berbahan dasar air.
- Masukkan setengahnya ke dalam vagina.
- Pompa perlahan-lahan untuk membuka dan melenturkan perineum. Berhenti pompa jika dirasa sakit. Lakukan senyamannya aja, namun tetap usahakan makin hari makin besar. Targetnya sih, mencapai diameter maksimum (10cm) sebelum persalinan.
- Tahan dan relaks. Biarkan balon keluar sendiri dari dalam vagina. Keluarnya balon ini merupakan simulasi proses keluarnya kepala bayi. Proses nomer 3-5 bisa dilakukan berulang kali dalam satu sesi.
- Setelah selesai, cuci balon dengan air hangat, keringkan, dan bersihkan dengan alkohol.
- Ulangi langkah 1-6 sehari 2x, dengan ukuran balon makin lama makin besar.
Mungkin ada yang nanya:
“Kepala bayi kan, diameternya lebih dari 10cm, kok balonnya cuma bisa sampe 10cm?”
Lingkar kepala bayi normalnya berkisar antara 32-38cm, yang berarti diameternya 10,2-12,1cm. Untuk ekstra 1-2cm ini, kita tidak perlu terlalu khawatir. Karena saat proses persalinan berlangsung, tubuh kita akan memproduksi hormon-hormon dan lubrikan alami yang membuat otot-otot menjadi lebih rileks dan elastis.
Pengalaman Stef Gimana?
The human body performs more efficiently in any physical activity when the body has trained and prepared for it. Childbirth is no exception.
– Dr Wilhelm Horkel (Penemu Epi-No) –
Mulainya tentu perlahan-lahan, ga mungkin sekali pake langsung bisa 10cm. Gw mulai dari diameter 5cm aja sakit (iya, otot perineum gw sekaku itu!). Tapi setelah latihan 1 minggu, 5cm udah ga sakit lagi dan gw udah bisa 6-6,5cm.
Dokter sih, nyuruhnya latihan 2x sehari dengan durasi 10-20 menit setiap sesinya. Tapi karena gw males dan bawaannya pengen tidur mulu, gw cuma latihan 1x sehari, kadang malah skip. Hihihi.
Menurut informasi di website, biasanya orang bisa mencapai diameter 8,5-10cm dalam waktu 3-4 minggu. Kalo menurut pengalaman gw, saat awal naiknya lumayan cepet, dari diameter 5cm ke 7cm itu ga sampe 2 minggu. Semakin besar diameternya, semakin lama progresnya. Gw sempat stuck beberapa hari di 8cm. Kalo ga salah, dari 8cm ke 8,5cm itu butuh 1 minggu sendiri.
Gw gagal sampe 10cm karena bayinya udah keburu keluar di usia kehamilan 39 minggu 3 hari. Saat itu, gw baru bisa sampe 9cm! Tapi gw cukup puas dan takjub karena awalnya pesimis banget bisa sampe 9cm. Hehehe.
Walau gw gagal sampe 10cm, tapi berkat latihan ini, gw kira-kira tahu gimana rasanya saat kepala bayi keluar. Awalnya emang sakit dan takut, tapi karena sering latihan, apalagi pas gw tau gw udah bisa sampe 9cm, gw justru jadi tenang dan percaya diri. Dan ketenangan ini penting banget saat proses persalinan.
Terus Robek Ga, Stef?
Robek sedikiittt, tapi tidak perlu dijahit. Cuma disumpel aja pake kain kasa. Besoknya pas kasanya dikeluarin, dokter bilang udah oke, ga ada larangan mau ngapain aja. Gw bahkan ga ngerasa apa-apa, cuma ngerasa bengkak aja di area vagina, kaya abis dipukulin.
All thanks to Epi-No!!! Serius gw ga di-endorse atau disponsor — tapi kalo ada yang mau ngasih uang tip, gw juga ga nolak hehehe. Gw yang awalnya diameter 5cm aja sakit, thanks to Epi-No, gw bisa mendorong bayi keluar (keluarnya tangannya di pipi pula, jadi pundaknya lebaarr!) tanpa perlu dijahit.
Frequently Asked Questions (FAQs)
Q: Apakah semua orang boleh pake Epi-No?
A: Nope. Epi-No cuma boleh dipake oleh ibu yang kehamilannya normal, dan usia kandungannya 36 minggu ke atas atau atas ijin dokter kandungan. Beberapa contoh kasus Epi-No TIDAK boleh digunakan: Placenta previa, ada infeksi di vagina, luka di sekitar alat kelamin, pendarahan pada vagina, paraplegia (kelumpuhan anggota tubuh bagian bawah), sklerosis ganda, dan kasus lainnya. Minta persetujuan dulu dari dokter sebelum pake ini.
Q: Balonnya terbuat dari apa?
A: Balonnya terbuat dari non-allergenic medical silicone.
Q: Balonnya bisa meletus ga?
A: Setiap balon sudah di tes sampe ukurannya sebesar bola sepak. Jadi sangat tidak mungkin balon meletus jika digunakan sesuai petunjuk.
Q: Pake lubrikan apa?
A: Cuma boleh pake lubrikan yang berbahan dasar air. Lubrikan selain yang berbahan dasar air akan merusak balon.
Q: Epi-No bikin vagina longgar enggak?
A: Enggak. Vagina itu elastis dan bakalan rapet lagi beberapa hari setelah melahirkan, dan akan kembali seperti bentuk semula kira-kira 6 bulan setelah melahirkan.
Q: Apakah Epi-No menyebabkan kontraksi dan kelahiran prematur?
A: Tidak.
Q: Apakah Epi-No bisa memecahkan air ketuban?
A: Tidak. Balon hanya dimasukkan 1/2-2/3 nya saja, panjangnya bahkan ga sampe ke serviks.
Q: Belinya di mana?
A: Gw ga tau di Indonesia ada enggak. Kalo di Singapore, belinya online di SINI.
Q: Ada garansi ga?
A: Ada garansi 2 tahun.
Q: Bolehkah kita pinjem atau minjemin Epi-No ke orang lain?
A: No no no! Ini beresiko tertular penyakit menular seksual. Epi-No itu barang personal, jijik juga kan, kalo pake bekas orang.
Informasi lebih jelasnya, bisa dilihat di SINI atau bisa juga baca testimonial dari ibu-ibu lain di SINI.
Halo, boleh share lubrikannya dulu belinya dimana di singapore ci?
Hi Ulala,
Aduh sori baru baca, lubrikannya bisa beli di supermarket / watson / guardian gitu.
Aku waktu itu pake yang Dur*ex KY Jelly.